Melestarikan Budaya Jawa Melalui Sholawatan Jawa

26 Februari 2020
Yuono Purwanto
Dibaca 83 Kali
Melestarikan Budaya Jawa Melalui Sholawatan Jawa

Wonokromoinfo-Kesenian Sholawat Jawa merupakan salah satu kesenian yang semakin lama semakin hilang tergerus atau tergeser oleh kesenian modern, tidak dipungkiri kesenian ini hanya diikuti oleh orang tua atau bapak - bapak dengan umur diatas 50 tahun dan kurang diminati oleh generasi muda, akan tetapi agar tidak semakin hilang Carik Desa Wonokromo H.Akhmad Riyanta ikut serta dan mendampingi kegiatan gladen sholawatan jawa yang kini perlu dilestarikan sebagai Budaya Jawa. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai wadah dakwah islamiyah melalui sholawatan Jawa dan berusaha "nguri-uri kabudayan jawi". Jelasnya.

Selasa, 25 Februari 2020 bertempat di Dusun Karanganom RT.007 tepatnya di rumah Anggota sholawatan jawa (Hawin) diadakan gladen sholawatan jawa yang dipimpin oleh para pejuang nguri-uri sholawatan Jawa yaitu Hamid, Mulyono, dan Suradi. Kegiatan ini dimulai pukul 20.00 WIB. Sementara Anggota sejumlah 20 orang.

Kesenian sholawatan ada tradisi masyarakat islam jawa, berisi pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, merupakan perpaduan dari kesenian Arab dan Jawa. Alat musik khas Jawa menjadi pengiringnya.

H.Akhmad Riyanta menjelaskan, memang sebaiknya kita harus memberi perhatian lebih pada seni ini, sebagai apresiasi pada pelaku seni dan juga untuk melestarikan kebudayaan dari nenek moyang kita, sebagai metode dakwah yang berbasis bahasa jawa. Tambahnya. 

Di Desa Wonokromo kini masih ada beberapa Kelompok sholawatan Jawa, namun masih perlu perhatian bersama supaya tetap lestari dan perlu generasi selanjutnya peduli akan sholawatan Jawa. Karena pada dasarnya Desa Wonokromo merupakan Desa Santri yang seharusnya dapat mengaplikasikan metode dakwahnya melalui seni dan budaya yang berbahasa Jawa, yaitu dengan Sholawatan Jawa.

Gladen sholawatan Jawa di Dusun Karanganom saat ini semua anggota semangat dan kompak, hingga sampai larut malam pukul 23.30 WIB.(Rn)