Safari Tarling Muspika Kecamatan Pleret di Masjid Baitul Jabar Pandes I
WONOKROMOINFO. Pada hari Jumat (8/6/ 2018) Muspika Kecamatan Pleret beserta jajarannya melaksanakan kegiatan safari taraweh keliling di Masjid Baitul Jabar Dusun Pandes I Desa Wonokromo.
Safari taraweh keliling tersebut dihadiri Muspika beserta jajarannya, Lurah Desa Wonokromo H. Edy Pudjono, SIP., MAP., serta para masyarakat sekitar, bersama-sama menjalankan Sholat Isyak berjamaah yang kemudian dilanjutkan Sholat Terawih.
Bayu Dirgo Handoyo, S.Ag. dari KUA Kecamatan Pleret dalam ceramahnya mengajak semua para umat muslim dalam bulan suci ramadhan ini mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT karena bulan suci ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang mana kita sebagai umat muslim mari kita menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-laranganNya.
Berkenaan dengan pelaksanaan ibadah puasa, imam Al-Ghazali membagi orang yang berpuasa itu dalam tiga golongan, yaitu :
- Golongan pertama disebut Shaumul 'Awaam atau puasanya orang awam.
Golongan ini melaksanakan puasa berupa tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hubungan suami istri (dan yang serupa) sejak subuh hingga maghrib. Hanya itu saja.
Kalau puasa hanya tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan suami istri di siang hari, sementara anggota tubuh lainnya melakukan hal yang buruk. Lisannya berdusta, memfitnah, berghibah, menyakiti hati. Telinganya suka mendengarkan fitnah dan ghibah. Juga matanya melihat sesuatu yang tidak baik, serta anggota tubuh lainnya melakukan hal-hal yang buruk. Maka puasanya akan sia-sia belaka. Mereka itulah yang oleh nabi dijelaskan bahwa berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala kecuali hanya lapar dan dahaga.
Celakanya golongan ini justru banyak ada pada kita, Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga.
- Golongan kedua disebut Shaumul Khawaash, atau puasa yang paripurna.
Golongan melaksanakan ibadah puasa bukan sekedar tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan kegiatan hubungan suami istri (seperti golongan pertama), namun juga mempuasakan seluruh anggota tubuhnya. Mata, telinga, lidah, tangan, kaki dan semua anggota badan yang lain berpuasa dari perbuatan yang tidak baik. Inilah puasa yang paripurna.
Sesungguhnya yang menarik dari sabda nabi tersebut adalah ”mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia”. Perbuatan sia-sia adalah perbuatan yang tidak mengandung manfaat atau faedah. Jadi dalam berpuasa hendaknya kita menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat. Sehingga puasa seharusnya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca Al Quran, membaca buku, menulis, menonton tv yang bermanfaat, bersih-bersih rumah, dsb.
Apabila tidak ada kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan ketika berpuasa lebih baik tidur. Karena tidurnya orang berpuasa dinilai ibadah. Berbincang-bincang dengan tetangga (terutama ibu-ibu) lebih baik dihindari, karena cenderung menggosip atau ghibah. Acara-acara televisi yang banyak menayangkan gosip, ghibah dsb lebih baik tidak ditonton.
- Golongan ketiga disebut Shaumul Kawaashil Khawaash.
Golongan ini dalam menjalankan ibadah puasa seperti golongan kedua, ditambah lagi pikiran dan hatinya juga ikut berpuasa. Pikiran senantiasa berdzikir mengingat Allah, tidak diberi kesempatan berpikir yang negatif. Hatinya senantiasa bersyukur, menjauhi dari perasaan dongkol, tidak ikhlas, dan sebagainya
Inilah puasanya para ambiyaa wal mursaliin dan orang-orang saleh. Inilah ibadah puasa yang ideal karena mencakup puasa lahir batin. Inilah puasa yang sangat sempurna.
Semoga dalam pelaksanaan puasa ini kita bisa masuk kedalam golongan Shaumul Khawwashil Khawaash, atau setidaknya Shaumul Khawaash. Jangan sampai puasa kita sia-sia yang tidak mencapai tujuan puasa yaitu mencapai taqwa. Amin.
Dalam sambutannya Camat Pleret menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah negara berdaulat, aman dan tenteram yang itu semua hasil dari perjuangan para pendiri bangsa baik dari Tokoh NU maupun Tokoh Muhammadiyah. Camat Pleret juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan agar dapat semakin sejahtera sesuai dengan tujuan Pancasila.
Dalam kesempatan tersebut Lurah Desa Wonokromo menyerahkan bantuan kipas angin yang diterima oleh takmir masjid Dusun Pandes I sebagai simbolis dari kegiatan Pembinaan Kaum Rois dan Takmir Masjid Desa Wonokromo Tahun 2018. “Semua masjid yang ada di Desa Wonokromo berjumlah 13 Masjid kami berikan kipas angin” ucapnya.
Acara taraweh keliling berjalan lancar dan selesai pukul 20.30 WIB
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin