Perkuatan Tebing Sungai Belik Terkendala, Aliran Tuk Lebih Cepat dari Pompa

08 Oktober 2018
Administrator
Dibaca 68 Kali
Perkuatan Tebing Sungai Belik Terkendala, Aliran Tuk Lebih Cepat dari Pompa

WONOKROMOINFO – Proses pembangunan perkuatan tebing Sungai Belik, tepatnya di belakang Langgar Kuning Dusun Ketonggo sepanjang 9,5 meter mengalami kendala. Sumber air yang ada mengalir lebih cepat daripada mesin pompa air. 

“Berhubung main di air, ya air kendalanya. Kita gak bisa ngelawan, bisanya mengarahkan. Yang di Langgar Kuning ini, kita harus mengerahkan dua pompa. Itu aja belum bisa kering. Aliran dari tuk-nya lebih cepat,” ucap Dwi Nur Cahyo, pelaksana lapangan CV Bintang Abadi, kemarin.

Proyek pembangunan perkuatan tebing di RT 01 Ketonggo itu merupakan salah satu proyek dalam satu paket perkuatan tebing yang ada di Kelurahan Wonokromo. Proyek lainnya dalam paket tersebut di antaranya talud irigasi di Dusun Wonokromo 1 sepanjang 130 meter, , kemudian proyek pembangunan talud di bendungan Dusun Pandes dengan panjang 14,6 m

Ketiga proyek milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul senilai Rp 460 juta itu digarap CV Bintang Abadi. Pekerjaan harus selesai dalam 90 hari, terhitung mulai 21 Juli 2018 hingga 28 Oktober 2018. Ketiga lokasi memiliki ukuran talud yang sama yakni tinggi 2,5 meter, tinggi pondasi 80 cm, dan lebarnya 1,55 m.

Progres pembangunan di Ketonggo baru tahap awal, dan diperkirakan 3 hari lagi selesai karena yang dikerjakan tidak terlalu tinggi. Sedangkan progres di Dusun Wonokromo sekitar 85 persen dan sudah  mulai tahap finishing. Sedangkan di Dusun Pandes belum dikerjakan, karena menunggu di dua proyek di atas jadi terlebih dahulu.

Khusus proyek di Dusun Pandes, ada kendala di pintu air bendungan. Saat ini air bendungan masih penuh sehingga pengerjaannya harus membuka pintu air. “Kita tidak tahu kalau air dikeringkan banyak lumpur atau tidak di dasarnya. Kalau banyak lumpur, alat berat bego tidak bisa masuk, maka lumpur harus dibersihkan terlebih dahulu,” terangnya.

Warga RT 01 Dusun Ketonggo, Yusmar Setiyanto mengatakan, pihaknya mengajukan proposal perbaikan tebing karena tebing itu awalnya hampir rubuh. “Beberapa tahun ini belum ada perbaikan. Rusaknya sudah setahun lebih,” katanya.

Jurnalis : Arif K fadholy 

Sumber : Wartakontruksi.com