Dari Kampung Santri Wujudkan Generasi Mengaji

30 Januari 2020
Yuono Purwanto
Dibaca 66 Kali
Dari Kampung Santri Wujudkan Generasi Mengaji

Wonokromoinfo –  Dari Kampung Santri ( Jejeran 1 ) yang pada dasarnya merupakan lingkungan Pesantren. Melihat keadan Generasi Muda saat ini jauh beda dengan dengan Generasi Muda beberapa tahun lalu. Saat ini anak usia sekolah ketika sudah selesai atau khatam Alquran sudah bangga. Mereka sekolah di pendidikan formal sampai sore,  kemudian bermain hingga sore hari bahkan malam hari. Dengan seperti itu mereka  merasa bangga mencari ilmu di sekolahan  yang seharian. Adapun Generasi Muda beberapa Tahun lalu itu mereka merasa kecewa andaikan dalam kesehariannya tidak berangkat mengaji di Pondok Pesantren, Mushola, TPA, maupun di Madrasah Diniyah yang ada. Jejeran merupakan lingkungan Pesantren yang banyak santri datang tholabul ilmi jauh-jauh dari berbagai daerah, bahkan dari luar Provinsi. 

Sangat malu ketika lingkungan Pesantren namun warga masyarakat sendiri tidak mengaji ataupun belajar agama. Dari situlah Para Kasepuhan Jejeran 1 memutuskan untuk mendirikan Madrasah Diniyah. Madrasah Diniyah tersebut dinamakan Madrasah Diniyah Takmiliyah An- Nahdliyyah. Walaupun pada kenyataanya di Dusun Jejeran 1 sudah ada Madrasah Diniyah di bawah Pondok Pesantren  dan Madrsah Diniyah Dusun, Yaitu Madrasah Diniyah Takmiliyah Dzulfaqor. Namun Madrasah Diniyah tersebut padsa sore hari dan santri masih usia 4 tahun sampai seusia SMP. Adapun  Madrasah Diniyah Takmiliyah An- Nahdliyyah khusus untuk anak-anak yang belum mengaji di Pondok maupun Di  Madrasah yang seusia SMP/ remaja hingga Dewasa.

Kata Diniyah berasal dari Bahasa Arab yang berarti keagamaan, dari akar kata din yang memiliki arti; pasrah, tunduk, patuh, tingkah laku, kebiasaan, kepercayaan, tauhid, dan  ibadah. Umumnya kata din bermakna agama. Kata Diniyah dalam tradisi Indonesia , umunya bersandingan dengan istilah Madrasah. Kata “Madrasah”  juga berasal dari Bahasa Arab yang berarti tempat belajar. Kata “Madrasah” berasal dari akar “darasa” ( telah belajar ). Jadi pengertian Madrasah Diniyah adalah tempat/ lembaga pendidikanyang mengkaji agama dari berbagai sudut pandang atau pendekatan. Madrasah Diniyah Takmiliyah An- Nahdliyyah merupakan pendidikan keagamaan non formal yang mengkaji pelajran agama melalu Alquran dan kitab-kitab kuning  yang sudah ditentukan oleh Pengurus Madrasah. Kitab yang dipakai saat ini sementara menggunakan kitanb yang masih ringan, dari kitab safinatunnajah, Syifaul Jinan, ‘aqidatul ‘awam, nahwu dan lain sebagianya.  

Pelajaran dimulai setelah sholat isya’ sampai pukul 20.15 WIB. Madrasah Diniyah ini masih masa berjuang dan merintis supaya Masyarakat, khususnya yang mempunyai anak belum mengaji dapat mengikuti di Madrasah. Madrasah Diniyah Takmiliyah An- Nahdliyyah ini berdiri di tengah Dusun Jejeran 1 tepatnya di RT. 006 yang masih menggunakan fasilitas Mushiolla Al-Husain, dengan jumlah Santri kurang lebih 50 santri dan  Guru 10 orang. Dukuh Jejeran 1 Muhammad Mustamid mendukung dengan adanya Madrasah tersebuit. Karena demi kemajuan Masyarakat Di Kasmpung yang pada dasarnya merupakan Kampung santri.(Rona)