PROSESI PERNIKAHAN ADAT JAWA YANG SEMAKIN DIRINGKAS
Wonokromiinfo/. Prosesi Pernikahan secara adat jawa akhir-akhir ini mulai dikemas secara lebih ringkas. Hal ini disamping karena faktor pembiayaan yang dirasa membutuhkah dana cupkup besar untuk kalangan ekonomi menengah kebawa, juga karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang makna yangvtersimpan di setiap tahap upacara adat yang dilaksanakan sehingga mereka menganggap acara tersebut tidak ada manfaatnya.
Tetapi upacara perbikahan adat jawa akhir- akhir ini mulai dimunculkan kembali, meskipun beberapa masyarakat hanya mengambil beberapa bagian dari keseluruhan prosesi adat. Hal ini dilakukan untuk memunculkan kembali rasa bangga kita kepada tinggalan leluhur yang sebenarnya sangat penuh dengan makna filosofi yang ada di dalamnya. Bahkan sudah mulai banyak warga negara asing yang berbondong- bondong datang ke Indonesia terutama ke Pulau Jawa hanya untuk belajar tentang kebudayaan yang ada di dalamnya.
Fenomena seperti ini kalau tidak diimbangi dengan kemauan dan tekad kita dalam mempelajari dan melestarikan budaya yang ada di lingkungan kita, tidak mustahil bahwa nantinya kita akan seperti tamu di rumah sendiri ketika para pemerhati budaya dari luar mulai mempunyai ketertarikan untuk melakukan beberapa acara adat yang ada.
Sehubungan dengan hal tersebut masyarakat sudah mulai menyadari tentang pentingnya menjada adat dan budaya leluhur yang kita miliki dan berusaha melestarikannya. Misalnya bisabterlihat pada gambar di atas ketika Fuad (Dukuh Brajan) mengantarkan warganya untuk acara pernikahan di Magelang pada hari Rabu kemarin (05/03/2020). Ternyata di sana acara pernikahan masih dilaksanakan dengan prosesi- prosesi adat meakipun tidak selengkap yang seharusnya, seperti prosesi balang gantal, ngidak endhog, sindur, kacar kucur dan dulangan.
Hal yang demikian semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih mencintai budaya dan adat tinggalan dari nenek moyang dari pada terbawa arus kenajuan zaman yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan para pendahulu kita.(fuad)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin