Ziaroh Kubur Santri dan Pemuda ke Makam Kyai Nur Muhammad Salaman dan Kyai Dalhar Muntilan Magelang

16 Februari 2020
Yuono Purwanto
Dibaca 66 Kali
Ziaroh Kubur Santri dan Pemuda ke  Makam Kyai Nur Muhammad Salaman dan Kyai Dalhar Muntilan Magelang

Wonokromoinfo - (15/02/2020) Santri Madrasah Diniyah An-Nahdhiyyah  Jejeran bersama Pemuda Jejeran 1 mengadakan ziaroh ke makam Kyai Nur Muhammad Salaman Magelang Jawa Tengah dan Kyai Dalhar Muntilan Magelang Jawa Tengah.

Menurut cerita, Kyai Nur Muhammad adalah seorang waliyulloh, beliau orang yang menyebarkan agama Islam di wilayah Salaman Borobudur dan sekitarnya. Kyai Dalhar juga seorang wali, Beliau bertemu dengan Kyai Nur Muhammad di Mekah Al Mukarromah waktu itu Kyai Dalhar menuntut ilmunya di sana.
Pada waktu itu, setelah mereka pulang ke kampung halaman masing-masing banyak terjalin silaturrahim secara berkelanjutan. Kyai Ahmad Dalhar, Watucongol, Muntilan, Magelang suatu saat melakukan rangkaian ibadah haji. Ia bertemu dengan seorang lelaki yang sebelumnya belum pernah bertemu sama sekali. yaitu Kyai Nur Muhammad dari Ngadiwongso.
Ngadiwongso adalah salah satu desa di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan kata lain, Kyai Dalhar dan Kyai Nur Muhammad satu kabupaten, tapi beda kecamatan.
Setelah berbicara panjang lebar, Kyai Nur Muhammad berpesan kepada Kyai Dalhar, jika sudah pulang dari Haji silahkan mampir ke rumah. Namun ceritanya Beliau berdua belum saling mencari rumahnya, belum jadi silturrohim ke kediamannya. Namun dipertemukan ketika Kyai Dalhar mendapat undangan ke suatu tempat saudaranya di daerah Salaman Magelang beliau bersama sahabatnya memakai kendaraan diperjalanan macet/ mogok sehingga berhenti bertanya kepada warga sekitar ini di dusun apa,desa apa. Beliau ingat akan perkenalannya dengan Kyai Nur Muhammad juga beralamatkan di daerah tersebut. Sehingga beliau bertanya lagi dimana letak kediaman Kyai Nur Muhammad. Akhirnya bertemu juga dan disitu bertamu dijamu dengan makanan yang istimewa dan setelah makan makanan jamuannya beberapa hari tidak merasa lapar. Begitu nikmatnya. Wallohu a'lamu bishshowab. Cerita tentang Kisah pertemuan kyai Nur Muhammad dengan Kyai Dalhar ada banyak hal. adapun itu sedikit yang dapat kita ambil i'tibar kepada beliau berdua yang sama-sama waliyulloh yang menyebarkan agama islam di daerah Magelang Jawa Tengah.

Oleh sebab itu, kami Santri Madrasah Diniyah dan Pemuda Jejeran 1 berniat ziaroh ke makam Kyai Nur Muhammad dan Kyai Dalhar demi mengingatkan kepada kematian, meneladani para pejuang agama dijalan Alloh, dan mengambil banyak i'tibar dari kisah para waliyulloh yang sudah meninggal.

Dalam surah Al-Hajj ayat 32, Allah Swt berfirman:

ذلِكَ وَ مَنْ یعَظِّمْ شَعائِرَ اللَّهِ فَإِنَّها مِنْ تَقْوَی الْقُلُوبِ

"Demikianlah (manasik haji itu). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya tindakan ini adalah sebagian dari tanda ketakwaan hati".

Orang-orang yang membolehkan ziaroh kubur dengan menggunakan argumen ayat ini menilai bahwa ziaroh kubur tokoh-tokoh agama dan pemuka-pemuka agama merupakan salah satu bentuk-bentuk dari mengagungkan syiar-syiar Allah.

Berdasarkan ayat tersebut mengagungkan syiar-syiar Allah adalah tanda-tanda keimanan hati dan pada akhirnya segala sesuatu yang merupakan tanda-tanda dan alamat-alamat Ilahi akan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh sebab itu Santri Madrasah Diniyah An-Nahdhiyyah Jejeran berangkat ziaroh kubur ke makam Kyai Nur Muhammad Salaman dan makam Kyai Dalhar Muntilan dari Jejeran pukul 21.00 WIB menggunakan beberapa armada 1 elep dan 7 mobil. ziaroh dipimpin oleh Kyai Ja'far Shodiq.

Jumlah Jama'ah yang mengikuti kurang lebih 70 orang yang terdiri dari Santri Madrasah dan Pemuda. Ziaroh selesai tiba di Jejeran lagi pada pukul 02.00 WIB.(Rn)